Insiden kebakaran hebat melanda empat unit rumah di Jalan Lopis, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis malam, 18 Desember 2025. Peristiwa tragis ini mengakibatkan lima orang penghuni rumah kehilangan nyawa. Berdasarkan penyelidikan awal, api diduga kuat berasal dari korsleting atau percikan api saat proses pengisian daya (pengecasan) mobil listrik di halaman salah satu rumah.
BACA JUGA :Intensitas Antirasuah: KPK Amankan 25 Orang dalam Operasi Senyap di Tiga Wilayah
Kronologi dan Pemicu Ledakan Api
Kebakaran bermula ketika pemilik rumah sedang melakukan pengisian daya pada kendaraan listrik miliknya. Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa muncul percikan api dari perangkat pengisian daya yang kemudian menyambar bahan-bahan kimia mudah terbakar di sekitarnya.
Lantaran bangunan tersebut juga difungsikan sebagai tempat usaha pembuatan aksesori vas bunga, terdapat banyak persediaan minyak thinner dan kaleng cat di lokasi. Percikan api yang mengenai zat kimia tersebut memicu ledakan kecil dan menyebabkan api merambat dengan sangat cepat ke seluruh bagian bangunan serta menghanguskan tiga rumah lainnya yang berdekatan.
Penanganan Operasional dan Kendala Lapangan
Pihak Gulkarmat menerima laporan kebakaran pada pukul 20.14 WIB. Menanggapi besarnya skala api, sebanyak 22 unit mobil pemadam kebakaran beserta 110 personel segera dikerahkan ke lokasi kejadian.
Operasi pemadaman berlangsung dalam beberapa tahap:
- Pemadaman Awal: Dimulai pukul 20.20 WIB.
- Lokalisasi Api: Petugas berhasil melokalisasi api agar tidak merambat lebih luas pada pukul 21.05 WIB.
- Proses Pendinginan: Proses ini memakan waktu paling lama, dimulai pukul 22.05 WIB hingga dinyatakan selesai sepenuhnya pada Jumat pagi pukul 08.08 WIB.
Lama proses pendinginan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu akses jalan yang sempit yang menyulitkan manuver kendaraan besar, serta keberadaan bahan-bahan berbahaya (B3) sisa produksi vas bunga yang memerlukan penanganan khusus agar tidak memicu titik api baru atau emisi gas beracun.
Dampak dan Evakuasi Korban
Kebakaran ini membawa duka mendalam dengan ditemukannya lima jenazah di dalam bangunan yang hangus. Para korban diduga terjebak di dalam rumah saat api membesar dengan cepat sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Seluruh jenazah telah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Selain korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai angka yang signifikan mengingat empat bangunan permanen beserta isinya, termasuk kendaraan listrik dan peralatan produksi, habis terbakar.
Evaluasi Keamanan Penggunaan Kendaraan Listrik
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat mengenai prosedur keamanan pengisian daya kendaraan listrik, terutama di lingkungan pemukiman padat. Penggunaan infrastruktur kelistrikan yang tidak sesuai standar atau penempatan lokasi pengecasan yang berdekatan dengan bahan mudah terbakar memiliki risiko fatal.
Pihak berwenang mengimbau agar pemilik kendaraan listrik memastikan instalasi listrik di rumah mereka mampu menahan beban daya tinggi dan selalu menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai langkah antisipasi dini. Selain itu, pemisahan antara area hunian, tempat usaha yang menggunakan bahan kimia, dan area pengisian daya kendaraan sangat disarankan untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.



