Presiden Prabowo Subianto secara resmi melepas Kontingen Indonesia untuk ajang SEA Games ke-33 di Thailand, yang akan berlangsung pada 9 hingga 20 Desember 2025. Dalam upacara pelepasan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/12/2025), Presiden memberikan pesan moral sekaligus kejutan besar berupa kenaikan bonus bagi peraih medali emas.
Kontingen Indonesia berjumlah total 1.021 orang, mencakup atlet dari 48 cabang olahraga. Pelepasan ini ditandai dengan penyerahan simbolis bendera Merah Putih dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir kepada Ketua Kontingen, Raja Sapta Oktohari.
BACA JUGA : Disnaker Ponorogo Tegaskan Dewi Astutik PMI Ilegal, Jejak Keberangkatan Tak Tercatat
Pesan Moral: Membela Kehormatan Bangsa
Di hadapan ratusan perwakilan atlet, Presiden Prabowo Subianto menitipkan pesan mendalam. Ia menekankan bahwa perjuangan para atlet di gelanggang olahraga adalah representasi dari kehormatan seluruh bangsa Indonesia.
“Saya hanya bisa pesan, berikanlah yang terbaik yang kau bisa berikan. Berikan yang terbaik, berikan segalanya yang bisa kau berikan. Karena ini adalah membela kehormatan seluruh bangsa Indonesia,” tegas Prabowo.
Presiden mengingatkan bahwa kontingen ini adalah wakil dari lebih dari 280 juta rakyat Indonesia, dan meminta mereka berjuang keras agar Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dapat terus dikumandangkan di Thailand. “Kumandangkan, kumandangkan Indonesia baik-baik saja. Tidak ringan, saya mengerti. Tidak ringan,” tambahnya, mengakui beratnya tantangan yang dihadapi.
Kejutan Kenaikan Bonus Emas Menjadi Rp 1 Miliar
Momen paling menarik dalam acara pelepasan adalah janji kejutan dari Presiden Prabowo mengenai insentif bagi atlet peraih medali. Awalnya, Menpora Erick Thohir menyampaikan bahwa anggaran bonus yang disiapkan adalah Rp 500 juta per medali emas.
Namun, Presiden Prabowo, dengan cepat, mengajukan peningkatan signifikan yang disambut sorak gembira para atlet.
“Anggarannya Rp 500 (juta)? Bisa dinaikkan jadi Rp 1 miliar? Bisa. Bisa kan?” tanya Prabowo, yang langsung direspons dengan kesiapan dari Menpora dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. “Alhamdulillah,” ucap Prabowo, disambut tepuk tangan riuh dari kontingen.
Prabowo menjelaskan bahwa pemberian bonus besar ini bukan semata-mata soal materi, tetapi sebagai bentuk penghormatan bangsa terhadap jasa para pahlawannya. “Kau harus yakin bangsa kita bangsa yang besar, bangsa kita mengerti menghormati jasa-jasa para pahlawannya,” tandasnya.
Target Ambisius dan Pembinaan Jangka Panjang
Sementara Presiden berfokus pada motivasi dan apresiasi, Menpora Erick Thohir menetapkan target ambisius untuk Kontingen Garuda. Indonesia ditargetkan meraih 80 medali emas dan finis di posisi tiga besar klasemen akhir SEA Games 2025.
Erick Thohir optimistis dengan target tersebut, merujuk pada pengalaman edisi sebelumnya. “Kita memang kan waktu Kamboja kemarin (target) 87 emas tetapi kita kehilangan hampir 41 emas yang tidak dipertandingkan. Jadi kembali sekarang kita coba target di (peringkat) 3 itu yang saya dapat dari KOI dan chief Indonesia dengan total emas 80 emas,” jelas Erick.
Selain target jangka pendek di SEA Games, Presiden Prabowo juga mengungkapkan rencana strategis pemerintah untuk pembinaan olahraga nasional dalam jangka panjang. Rencana tersebut adalah pembangunan pusat olahraga super besar dengan luas minimal 500 hektare.
Pusat olahraga ini direncanakan menjadi kawah candradimuka untuk menggembleng calon atlet sejak usia dini, dimulai dari usia 8 tahun. “Kita akan kirim anak-anak kita ke mana saja untuk belajar, kita akan datangkan pelatih-pelatih terbaik dan kita akan bina dari usia dini,” kata Prabowo.
Prabowo percaya bahwa dengan bonus demografi Indonesia yang memiliki hampir 300 juta penduduk, pembinaan jangka panjang ini akan melahirkan “pendekar-pendekar, pahlawan-pahlawan muda yang akan mengangkat nama, angkat nama harum bangsa Indonesia,” tidak hanya di SEA Games, tetapi juga di Asian Games dan Olimpiade.



