WEDA BAY, MALUKU UTARA – Upaya penyelundupan bahan mineral ilegal berhasil digagalkan di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Weda Bay, Maluku Utara. Satuan Tugas (Satgas) Terpadu menahan seorang warga negara (WN) China berinisial MY pada Jumat (5/12/2025) ketika ia hendak menggunakan penerbangan PK-SJE menuju Manado (MDC).
Penangkapan ini secara gamblang menunjukkan adanya kerentanan keamanan dan tata kelola di bandara industri yang memiliki mobilitas tinggi, khususnya terkait lalu lintas orang dan komoditas industri.
“Saat ini pelaku dalam proses (pemeriksaan) lebih lanjut oleh Aparat terkait, serta bahan mineral yang coba diselundupkan akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Instansi terkait,” ujar Komandan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Halilintar, Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, dalam keterangannya, Jumat.
BACA JUGA : Strategi Logistik Darurat PMI: 1 Ton Abon Dikirim untuk Pengungsi Banjir Sumatera
Ketidaksesuaian Standar dan Penempatan Satgas Terpadu
Bandara Khusus PT IWIP telah beroperasi sejak tahun 2019 setelah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan. Namun, Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang menjelaskan bahwa evaluasi menunjukkan bandara tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar minimal perangkat negara yang wajib hadir di fasilitas penerbangan yang melayani lalu lintas orang maupun barang.
Kondisi tersebut menjadi dasar bagi pemerintah untuk menempatkan Satgas Terpadu di Bandara IWIP sejak 29 November 2025. Penempatan Satgas ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengamanan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Satgas Terpadu merupakan gabungan dari sejumlah institusi vital, meliputi:
- TNI
- Bea Cukai
- Imigrasi
- Polri
- Badan Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan
- BMKG
- AirNav Indonesia
- Avsec
Menurut Febriel, bandara khusus ini memiliki mobilitas yang sangat tinggi, baik untuk akses tenaga kerja asing (TKA) maupun distribusi logistik industri. Keberadaan perangkat negara sangat krusial di fasilitas seperti ini untuk menjaga kedaulatan negara atas sumber daya alam (SDA) dan mencegah kegiatan ilegal lainnya.
Bukti Efektivitas Pengawasan Lintas Instansi
Keberhasilan penggagalan penyelundupan mineral oleh WN China berinisial MY menunjukkan urgensi dan pentingnya keberadaan perangkat negara dalam tata kelola bandara khusus.
Febriel menegaskan bahwa insiden ini membuktikan efektivitas koordinasi lintas instansi dalam pengawasan kawasan industri strategis. “Serta membuktikan efektivitas koordinasi lintas instansi dalam menjaga kedaulatan negara atas sumber daya alam dan mencegah kegiatan ilegal lainnya,” katanya.
Saat ini, WN China MY sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh aparat terkait, sementara bahan mineral yang diselundupkan akan diteliti lebih lanjut oleh instansi terkait untuk menentukan jenis dan nilai komoditas tersebut serta mengungkap potensi jaringan penyelundupan yang lebih luas. Kasus ini menjadi pengingat keras akan kebutuhan untuk memperketat pengamanan di seluruh simpul logistik industri, khususnya yang mengelola sumber daya mineral bernilai tinggi.



