Layanan Gawat Darurat RSUD Langsa Aktif Kembali Pasca-Banjir, Fokus Pemulihan Kritis
Kesehatan - Nasional

Layanan Gawat Darurat RSUD Langsa Aktif Kembali Pasca-Banjir, Fokus Pemulihan Kritis

Langsa, Aceh – Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Aceh, telah resmi diaktifkan kembali dan beroperasi penuh, menyusul upaya pemulihan intensif pasca-terjangan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut. Pengaktifan layanan IGD ini menjadi prioritas utama pihak manajemen rumah sakit untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses cepat terhadap pertolongan medis darurat.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Langsa, Erizal, memastikan bahwa operasional IGD dilakukan setelah melalui proses pembersihan dan pemeriksaan keamanan yang ketat.

“Sebelum dibuka, setiap ruangan menjalani pembersihan intensif serta pemeriksaan keamanan, mulai dari kondisi listrik, kadar kelembaban, hingga sisa lumpur,” kata Erizal dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (11/12/2025).

Langkah ini krusial untuk mencegah risiko kesehatan dan keselamatan bagi pasien maupun tenaga kesehatan, mengingat lumpur sisa banjir berpotensi membawa kuman penyakit dan merusak infrastruktur listrik.

BACA JUGA : Ancaman Siklon Tropis Menguat, Indonesia Diingatkan: Jangan Sampai Terperosok ke Lubang Bencana yang Sama

Rotasi SDM dan Dukungan Spesialis

Meskipun sebagian besar area rumah sakit lain masih menjalani perbaikan akibat kerusakan struktural yang ditimbulkan banjir, manajemen RSUD Langsa menerapkan strategi khusus untuk menjamin layanan IGD berjalan 24 jam.

Di sektor Sumber Daya Manusia (SDM), sistem rotasi personel diberlakukan untuk menutupi potensi kekurangan tenaga kesehatan akibat kondisi darurat. Selain itu, layanan IGD diperkuat dengan penambahan dukungan dari dokter spesialis.

“Sistem rotasi diterapkan untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan dan memastikan pelayanan IGD berjalan 24 jam. Dukungan dokter spesialis tambahan ikut memperkuat layanan,” tambah Erizal.

Penguatan SDM ini sangat penting mengingat kebutuhan layanan gawat darurat cenderung meningkat pasca-bencana, baik untuk penanganan korban luka fisik, maupun kasus-kasus sekunder seperti infeksi pasca-banjir dan masalah kesehatan psikososial.

Tahap Pemulihan Infrastruktur Kritis

Pengoperasian kembali IGD secara cepat ini menjadi sinyal positif terhadap upaya pemulihan kesehatan di Langsa. Namun, Erizal mengindikasikan bahwa proses pemulihan area-area lain di RSUD Langsa, seperti ruang rawat inap dan poliklinik, masih membutuhkan waktu dan upaya yang lebih besar. Kerusakan pada fasilitas penunjang dan infrastruktur vital lainnya masih dalam tahap inventarisasi dan perbaikan.

Prioritas saat ini adalah mempertahankan keberlanjutan layanan kritis di IGD, sambil secara bertahap memulihkan kapasitas layanan kesehatan lain yang terganggu.

Keputusan mengaktifkan IGD secepatnya mencerminkan komitmen rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan garis depan yang harus segera merespons kondisi krisis. Hal ini sejalan dengan protokol tanggap bencana yang menempatkan unit gawat darurat sebagai layanan yang wajib dipulihkan pertama kali.