Intensitas Antirasuah: KPK Amankan 25 Orang dalam Operasi Senyap di Tiga Wilayah
Hukum - Nasional

Intensitas Antirasuah: KPK Amankan 25 Orang dalam Operasi Senyap di Tiga Wilayah

Dalam kurun waktu 48 jam yang sangat intensif, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan serangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menyasar tiga lokasi berbeda di Indonesia. Sejak Rabu malam, 17 Desember 2025, hingga Kamis, 18 Desember 2025, tim penindakan lembaga antirasuah tersebut berhasil mengamankan total 25 orang. Langkah masif ini menunjukkan peningkatan eskalasi pengawasan terhadap praktik korupsi yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari kepala daerah hingga aparat penegak hukum.

BACA JUGA : OTT KPK di Kalimantan Selatan: Kajari dan Kasi Intel Hulu Sungai Utara Tiba di Jakarta untuk Pemeriksaan Intensif


1. Operasi di Wilayah Jakarta dan Banten

Operasi pertama dimulai pada Rabu malam di wilayah Banten dan Jakarta. Dalam kegiatan ini, KPK mengamankan sembilan orang dengan latar belakang profesi yang beragam, yang mengindikasikan adanya praktik kolusi antara sektor swasta dan penegak hukum.

  • Komposisi Pihak yang Diamankan: Satu orang aparat penegak hukum, dua orang penasihat hukum (advokat), dan enam orang dari pihak swasta.
  • Barang Bukti: Penyidik menyita uang tunai senilai Rp 900 juta.
  • Sinergi Kelembagaan: Mengingat keterlibatan unsur penegak hukum, KPK melakukan langkah koordinasi strategis dengan menyerahkan penanganan perkara serta barang bukti kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas penuntutan dalam kasus tertangkap tangan tersebut.

2. OTT di Kabupaten Bekasi: Penangkapan Kepala Daerah

Gelombang operasi berlanjut ke Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Meskipun KPK belum merinci konstruksi perkara secara mendalam, dampak politik dan sosial dari operasi ini cukup besar karena menyeret pimpinan tertinggi di wilayah tersebut.

  • Jumlah yang Diamankan: Sekitar 10 orang.
  • Profil Utama: Salah satu pihak yang terjaring dalam operasi ini adalah Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
  • Status Pemeriksaan: Hingga saat ini, para pihak masih menjalani pemeriksaan intensif guna menentukan status hukum mereka dalam waktu 24 jam ke depan.

3. Penindakan di Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan

Lokasi ketiga yang menjadi sasaran tim KPK adalah Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan. Operasi yang berlangsung pada Kamis, 18 Desember 2025, ini difokuskan pada lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) HSU.

  • Jumlah yang Diamankan: Enam orang, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri dan Kasi Intelijen HSU.
  • Dukungan Lokal: Dalam proses pemeriksaan awal di lapangan, KPK meminjam ruangan di Mapolres HSU untuk memfasilitasi pemeriksaan sementara sebelum para terduga pelaku diterbangkan ke Jakarta.
  • Dugaan Kasus: Fokus awal penyelidikan adalah dugaan tindak pidana pemerasan yang melibatkan oknum pejabat di instansi tersebut.

Makna di Balik Maraton Operasi Tangkap Tangan

Rangkaian OTT di tiga lokasi berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan ini memberikan pesan kuat mengenai kesiapan teknis dan intelijen KPK di akhir tahun 2025. Fenomena ini juga menyoroti kerentanan sektor pemerintahan daerah dan penegakan hukum terhadap praktik korupsi, yang menuntut adanya evaluasi sistemik pada tata kelola birokrasi dan integritas aparat.

Masyarakat kini menantikan keterangan resmi lebih lanjut mengenai konstruksi perkara utuh dan pasal-pasal yang akan disangkakan kepada 25 orang tersebut. Transparansi dalam proses hukum ini akan menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum di Indonesia.