Danylo Yavhusishyn, seorang pengungsi dari Ukraina, baru saja menorehkan sejarah gemilang dalam dunia olahraga Jepang. Ia menjadi atlet sumo pertama dari Ukraina yang berhasil meraih gelar juara di turnamen profesional Jepang, sekaligus mencatatkan namanya sebagai atlet dengan promosi tercepat.
BACA JUGA : Krisis Anggaran Melanda: Inggris Berencana Jual Kedutaan dan Properti Diplomatik
Kemenangan Perdana dan Kenaikan Peringkat Dunia
Dalam Turnamen Sumo Besar Kyushu 2025 yang diselenggarakan pada Senin (24/11/2025) di Fukuoka, Yavhusishyn berhasil menyabet gelar juara. Kemenangan ini otomatis mempromosikannya ke peringkat tertinggi kedua dunia, sebuah pencapaian luar biasa mengingat ia baru mengikuti 14 turnamen profesional.
Saat diwawancarai media, pesumo yang kini dikenal dengan nama panggung Aonishiki itu mengungkapkan perasaannya. “Sebenarnya saya ingin menang di turnamen ini, tetapi saya tidak benar-benar yakin bisa mencapainya,” ujar atlet berusia 21 tahun itu, dikutip dari AFP. “Saya sangat senang,” tambahnya.
Titik balik krusial dalam turnamen ini terjadi di hari-hari penentuan, di mana Aonishiki secara beruntun berhasil mengalahkan juara bertahan asal Mongolia, Hoshoryu. Kemenangan beruntun ini tidak hanya mengantarnya pada gelar perdananya, tetapi juga menandai titik awal yang sangat mencolok dalam karier profesionalnya yang baru dimulai setahun lalu.
Melarikan Diri dari Invasi, Mengejar Cita-Cita di Dohyō
Kisah Aonishiki adalah cerminan tekad di tengah kesulitan. Ia mulai mengenal olahraga sumo sejak usia tujuh tahun di Ukraina tengah dan berhasil menjadi juara nasional pada usia 17 tahun.
Namun, pecahnya invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 mengubah jalannya hidup. Saat itu, ia masih di bawah usia wajib militer dan memutuskan mengungsi ke Jerman. Dari sana, ia mengambil langkah berani dengan melanjutkan perjalanan ke Jepang demi mengejar cita-citanya sebagai pesumo profesional. Keputusan ini diambil meskipun ia harus beradaptasi tanpa kemampuan bahasa Jepang yang memadai dan harus berpisah dari orang tuanya yang tetap berada di Jerman.
“Saya berbicara dengan orangtua saya setelah pertandingan. Saya juga menerima banyak pesan dari teman-teman di Ukraina,” ungkap Aonishiki, menunjukkan bahwa dukungan dari tanah air tetap mengalir deras. Ia berjanji akan membalas semua pesan tersebut setelah menyelesaikan kewajibannya.
Debut Singkat dengan Prestasi Mencolok
Aonishiki mencatatkan debut profesionalnya pada Juli 2023, menjadikannya pesumo Ukraina kedua yang berkiprah di Jepang, menyusul Serhii Sokolovskyi (Shishi). Namun, langkah Aonishiki jauh lebih mencolok.
Promosi cepat ke divisi atas yang diraihnya terhitung sebagai yang tercepat kelima sejak sistem turnamen enam kali setahun mulai diperkenalkan pada tahun 1958. Turnamen Kyushu 2025 ini benar-benar menjadi panggung pembuktian. Setelah mengalahkan Hoshoryu di hari kedua terakhir, ia kembali menaklukkan sang juara bertahan di hari terakhir, mengamankan gelar juara.
“Itu turnamen terakhir tahun ini, jadi saya ingin memberikan yang terbaik agar tidak menutup tahun dengan penyesalan,” tutup Aonishiki, menunjukkan profesionalitas dan semangat juang yang tinggi.



