Sejarah yang Diremehkan: Kisah iPhone Generasi Pertama, dari Ejekan Kompetitor Menuju Dominasi Global
Gaya Hidup

Sejarah yang Diremehkan: Kisah iPhone Generasi Pertama, dari Ejekan Kompetitor Menuju Dominasi Global

Tepat pada 9 Januari tahun ini, iPhone generasi pertama genap berusia 15 tahun. Saat ini, iPhone dikenal sebagai salah satu smartphone paling berpengaruh dan populer di dunia. Kesuksesan perangkat ini telah mengangkat Apple menjadi vendor smartphone global terbesar kedua pada kuartal ketiga 2021, dengan menguasai pangsa pasar signifikan sebesar 15 persen, menurut laporan firma riset pasar Canalys.

Namun, di balik kesuksesan masif hari ini, iPhone generasi pertama memiliki kisah awal yang dipenuhi keraguan dan bahkan cemoohan dari para pesaing industri ketika pertama kali diperkenalkan.

BACA JUGA : Akhir Sebuah Era: MTV Hentikan Siaran Musik Global di Tengah Dominasi Streaming


Peluncuran Revolusioner yang Dipandang Sebelah Mata

iPhone generasi pertama diperkenalkan oleh pendiri Apple, Steve Jobs, pada 9 Januari 2007, dalam ajang tahunan Macworld Expo di San Francisco, California. Perangkat yang kemudian dijuluki sebagai revolusi industri smartphone ini mulai dijual perdana di AS pada Juni 2007 dengan harga awal yang cukup fantastis, yakni 500 dollar AS untuk model memori internal 4 GB (dengan subsidi penuh).

Harga yang tinggi dan inovasi yang nyeleneh kala itu membuat iPhone dipandang remeh oleh kompetitor utama, salah satunya adalah Microsoft.

Cemoohan dari CEO Microsoft

Steve Ballmer, yang saat itu menjabat sebagai CEO Microsoft, secara terbuka menertawakan harga jual iPhone.

“500 dollar AS disubsidi penuh? Menurut saya itu adalah ponsel termahal di dunia dan sepertinya tidak menarik bagi konsumen bisnis, karena tidak memiliki keyboard yang membuat mesin e-mail sangat tidak baik,” kata Ballmer.

Ballmer bahkan meremehkan potensi pasar iPhone, memprediksi perangkat itu hanya akan meraih dua hingga tiga persen pangsa pasar saja. Ia menegaskan, “Tidak ada kesempatan bahwa iPhone akan mendapatkan pangsa pasar yang signifikan. Tidak ada kesempatan.”

Prediksi ini jelas keliru. Pada tahun 2016, Ballmer bahkan secara gentle mengakui kesalahannya dalam menilai iPhone kepada media Bloomberg.

Keraguan dari BlackBerry

Ballmer tidak sendirian. Pesaing lain yang kala itu mendominasi pasar, BlackBerry—di bawah CEO Research in Motion, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie—juga dilaporkan menyaksikan peluncuran iPhone dengan penuh keraguan. Dominasi handset dengan keyboard fisik pada masa itu membuat inovasi layar sentuh penuh yang diusung iPhone dianggap sebagai anomali yang tidak akan bertahan lama.


Inovasi “Three-in-One” yang Mengubah Aturan Main

iPhone generasi pertama dianggap anomali karena meluncur dengan berbagai inovasi yang belum umum di ponsel konvensional saat itu. Steve Jobs mendeskripsikan iPhone sebagai perangkat “three-in-one”—gabungan antara iPod (pemutar musik) dengan layar sentuh, telepon mobile yang revolusioner, sekaligus perangkat yang dapat terhubung dengan internet.

Fitur-fitur utamanya, seperti layar sentuh kapasitif yang responsif, koneksi internet, e-mail, dan fungsi multimedia terintegrasi, adalah sesuatu yang baru dan mengubah cara orang berinteraksi dengan ponsel.

Meskipun diremehkan, iPhone generasi pertama berhasil membuktikan diri dengan terjual sebanyak 1,4 juta unit pada tahun 2007. Bahkan, prototipe iPhone pertama kini menjadi buruan kolektor, yang salah satunya pernah terjual seharga 1.500 dollar AS di eBay pada tahun 2013.


Dampak dan Transformasi Industri Global

Sejak peluncuran handset pertama, Apple secara konsisten meluncurkan produk baru. Hingga tahun 2021 (iPhone 13 series), Apple telah meluncurkan sekitar 33 model iPhone ke pasaran.

  • Pangsa Pasar dan Penjualan: Tren penjualan iPhone terus menanjak, dengan puncak pertumbuhan pesat pada tahun fiskal 2015, di mana total penjualan mencapai 231 juta unit. Secara total, diperkirakan Apple telah menjual sekitar 1,46 miliar iPhone dari 2007 hingga 2018.
  • Pionir Teknologi: iPhone dianggap sebagai “pionir” beragam teknologi yang kini menjadi standar industri smartphone.
  • Mendongkrak Kapitalisasi Apple: Perkembangan pesat iPhone merupakan salah satu pendorong utama Apple, yang kini berhasil menjadi perusahaan teknologi paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar mendekati 3 triliun dollar AS (lebih dari Rp 42.000 triliun).

iPhone tidak hanya mendominasi pasar; kehadirannya mengubah wajah industri smartphone secara fundamental, memaksa semua kompetitor untuk beralih dari keyboard fisik ke layar sentuh penuh, dan membuktikan bahwa inovasi berani dapat menaklukkan keraguan terbesar.